- Wakil Presiden JD Vance menjawab pertanyaan tentang perang dengan Iran.
- Tindakan militer yang diambil bisa memicu eskalasi lebih jauh.
- Kondisi di lapangan bisa sangat berubah tergantung dari respons kedua belah pihak.
Mengapa Pemerintahan Trump Enggan Mengakui Perang
Wakil Presiden JD Vance pada Minggu pagi muncul di program Meet the Press dan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh pembawa acara Kristen Welker: Apakah saat ini Amerika Serikat berada dalam perang dengan Iran? Dalam jawabannya, Vance dengan tegas menyatakan, “Kami tidak berada dalam perang dengan Iran; kami berada dalam perang dengan program nuklir Iran.” Pernyataan tersebut bisa dianggap seperti menyatakan bahwa Rusia saat menyerang Polandia hanya menyatakan perang terhadap industri pertahanan Polandia. Namun, menarik untuk dicatat bahwa Vance merasa perlu untuk mengatakan hal itu dan bahwa Presiden Donald Trump juga menekankan dalam pidatonya bahwa tidak ada serangan tambahan yang direncanakan. Ini menunjukkan ketidakberdayaan pemerintahan Trump dalam mengakui mereka telah memulai sebuah perang.
Potensi Eskalasi Konflik Iran-Amerika
Tentu saja, cara konfliknya dimulai adalah penting, tetapi yang lebih khawatir adalah bagaimana semuanya berakhir. Ada banyak cara untuk membayangkan bagaimana serangan-serangan awal ini bisa meningkat menjadi sesuatu yang jauh lebih buruk. Jika program nuklir Iran tetap sebagian besar utuh, atau jika negara itu membalas dengan cara yang mengharuskan Amerika untuk melakukan serangan balasan, maka kita mungkin bergerak ke jalur yang berbahaya. Yang paling khawatir adalah, faktor-faktor yang tidak kita ketahui—disebut sebagai ‘ketidakpastian yang tidak diketahui’—bisa menyebabkan eskalasi yang jauh lebih tinggi daripada yang diprediksikan sebelumnya. Skenario terburuk, seperti upaya untuk mengubah rezim yang mirip dengan invasi Irak pada 2003, masih ada kemungkinan untuk terjadi.
Rencana Serangan dan Dampak Jangka Panjang
Satu jalan menuju eskalasi adalah dengan “menyelesaikan pekerjaan” yang kita tidak tahu seberapa banyak kerusakan yang sudah dilakukan oleh serangan udara Amerika pada fasilitas nuklir Iran. Jika kerusakan relatif terbatas, AS mungkin menghadapi pilihan sulit: apakah membiarkan Iran memiliki fasilitas nuklir yang masih berfungsi atau terus menyerang hingga cukup merusak program tersebut? Bahkan jika serangan saat ini telah memberikan kerusakan yang signifikan, itu tetap saja menimbulkan pertanyaan tentang masa depan jangka panjang program nuklir tersebut. Ada juga kemungkinan bahwa Iran setelah serangan bertindak cepat untuk membangun kembali program nuklirnya dan berusaha memperoleh senjata nuklir.
Risiko Siklus Kekerasan yang Berulang
Kemungkinan kedua yang berpotensi meningkatkan ketegangan adalah serangkaian siklus kekerasan. Dalam konteks ini, tindakan Iran dapat memaksa Amerika untuk melakukan langkah-langkah yang lebih agresif. Meskipun respons militer Iran terhadap serangan AS dan Israel tampak tidak signifikan, ada banyak skenario di mana Iran dapat meningkatkan keterlibatannya, seperti menyerang pasukan AS yang ditempatkan di Timur Tengah atau mengganggu jalur pelayaran internasional. Jika Iran berhasil membunuh jumlah tentara AS yang signifikan atau menyakiti perekonomian global, reaksi militer dari AS akan sangat mungkin terjadi dan bisa memicu eskalasi yang lebih besar.
Refleksi Terhadap Konflik dan Keputusan yang Diambil
Akhirnya, walaupun ada penggambaran yang mengkhawatirkan tentang bagaimana konflik ini bisa berkembang, kita tidak bisa menarik kesimpulan bahwa eskalasi adalah hal yang pasti. Mungkin saja AS dan sekutu Israel puas dengan satu putaran serangan dan Iran tidak memiliki kemampuan untuk merespons dengan cara signifikan. Namun banyaknya kondisi yang tidak pasti menunjukkan bahwa kita mungkin melangkah menuju skenario terbaik atau terburuk. Detik-detik keputusan dan pilihan yang diambil oleh para pengambil keputusan di Washington, Tehran, dan Yerusalem akan sangat menentukan arah yang akan diambil, termasuk serangan selanjutnya atau upaya menutup Selat Hormuz.
Dalam situasi yang terbilang tidak pasti dan berpotensi berbahaya ini, penting untuk memahami bahwa reaksi terhadap serangan saat ini tidak hanya mempengaruhi hubungan antara AS dan Iran, tetapi juga bisa berdampak pada keamanan global. Meskipun pemerintahan Trump menginginkan untuk menyelesaikan perang dengan cepat, risiko yang terlibat membutuhkan perencanaan yang matang dan pengetahuan yang mendalam mengenai dampak yang bisa ditimbulkan dari berbagai pilihan yang ada. Hanya waktu yang bisa mengatakan bagaimana semua ini akan berakhir.