Trump Ternyata Serius Soal Masa Jabatan Ketiga

Rural landscape with mountains and clear sky, showcasing serenity and vast nature in harmonious colors.
  • Trump menyatakan keinginan serius untuk mencalonkan diri kembali.
  • Dia berbicara tentang metode untuk melanggar Amandemen ke-22.
  • Glasser mencatat kemampuan Trump untuk menormalkan hal yang tidak mungkin.
  • Stephen Bannon mengklaim sedang mencari jalan untuk masa jabatan ketiga.
  • Banyak ide untuk mencalonkan kembali Trump memiliki kekurangan mendasar.

Apakah Trump Benar-Benar Ingin Masa Jabatan Ketiga?

Seringkali mendengarkan pernyataan dari Presiden Donald Trump bisa membuat kita bertanya-tanya, apakah dia benar-benar serius atau tidak. Dalam beberapa waktu mendatang ini, kita akan mengamati lebih dalam apakah Trump serius dengan kebijakan tarif yang dapat membahayakan perekonomian AS, dan juga tentang perlindungan terhadap Social Security dan Medicare. Namun, satu hal yang tidak dapat disangkal: ketika Trump mengumumkan keinginannya untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, perkataannya tidak bisa dianggap sepele.

Dampak dari Pernyataan Trump soal Masa Jabatan Ketiga

Trump menegaskan bahwa kendati kedengarannya seperti sebuah angan-angan, khususnya berhadapan dengan Amandemen ke-22 yang mengatur batas dua periode jabatan presiden, dia tetap menyatakan ada “metode” untuk mencalonkan diri kembali. Ketika berbicara kepada wartawan di Air Force One, Trump mengatakan, “Kami masih memiliki hampir empat tahun, namun banyak orang yang mengatakan, ‘Anda harus mencalonkan diri lagi’.” Hal ini terus memunculkan pertanyaan tentang legalitas dan realitas keinginannya tersebut, mengingat banyaknya rintangan konstitusi yang harus dihadapi.

Menggugat Norma Konstitusi dan Kuasa Kepemimpinan

Susan Glasser, penulis di New Yorker, mengatakan jangan pernah menganggap remeh kemampuan Trump untuk “memelegitimasi hal-hal yang tampaknya tidak mungkin dalam politik Amerika”. Dia lalu memaparkan contoh Vladimir Putin yang berhasil menghindari batasan masa jabatan ketiga dengan cara menjadi perdana menteri ketika undang-undang menghalanginya. Situasi politik global menjelaskan bahwa para pemimpin seperti Xi Jinping dari China dan Recep Tayyip Erdogan dari Turki juga sedang berupaya menghindari batasan masa jabatan. Oleh karena itu, tidak mengejutkan jika Trump berusaha untuk beradaptasi dengan norma baru yang mungkin melanggar hukum.

Taktik dan Usaha untuk Mencapai Masa Jabatan Ketiga

Sementara banyak orang meragukan kemampuan Trump untuk benar-benar menjalankan kampanye untuk masa jabatan ketiga, beberapa tokoh yang dekat dengan Trump, seperti Stephen Bannon, merasa ini adalah hal yang sangat mungkin. Bannon bahkan percaya bahwa Trump bisa saja melakukan hal yang sebelumnya dianggap tidak mungkin. Dengan mengatakan bahwa mereka sedang “bekerja” untuk membuat pemilihan ketiga ini mungkin, bisa dipastikan upaya-upaya ini akan terus berlangsung, meski dalam realitasnya, banyak proposisi yang tampaknya sangat diragukan oleh pakar hukum dan politik.

Pernyataan Trump tentang keinginannya untuk mencalonkan diri kembali untuk masa jabatan ketiga dengan tegas menimbulkan pertanyaan serius mengenai keberlanjutan konstitusi. Meskipun berbagai ide tentang bagaimana cara melakukannya hadir di permukaan, masing-masing memiliki tantangan besar dan ketidakpastian. Namun, ketiga paragraf di atas menunjukkan bahwa Trump, dengan segala kejeniusannya yang kontroversial, tetap berusaha untuk membentuk narasi baru dalam politik AS yang bisa mengubah norma-norma yang ada.

About Sophia Klein

Sophia Klein is a prominent journalist excelling in the field of arts and culture reporting. With her Bachelor’s degree from the University of Southern California, she has spent years attending and covering major cultural events and exhibitions. Sophia's writing is characterized by her vibrant storytelling and ability to engage readers with diverse cultural perspectives. Her contributions have been recognized with several awards in arts journalism, making her a respected voice in the industry.

View all posts by Sophia Klein →

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *