- Presiden Trump menilai resesi jangka pendek tidak akan berpengaruh pada ekonomi jangka panjang.
- Pasar saham naik signifikan pekan lalu dipicu harapan akan perjanjian perdagangan.
- Kekhawatiran akan deportasi mempengaruhi komunitas di seluruh negeri.
Trump Minimalkan Kecemasan Akan Resesi Ekonomi di AS
Presiden Donald Trump dalam sebuah wawancara dengan NBC News, baru-baru ini berusaha untuk meredakan kecemasan akan resesi ekonomi di Amerika Serikat. Ia menyampaikan bahwa meskipun ada kemungkinan AS mengalami resesi jangka pendek akibat kebijakannya, dalam jangka panjang semuanya akan baik-baik saja. Semangat optimis ini muncul di tengah kekhawatiran besar dari masyarakat dan pelaku bisnis mengenai stabilitas ekonomi akibat dampak dari tarif yang diterapkan.
Pasar Saham Meningkat di Tengah Harapan Perdagangan dengan China
Sementara itu, pasar saham menunjukkan peningkatan yang signifikan pekan lalu karena munculnya sinyal bahwa China mungkin bersedia untuk melakukan pembicaraan perdagangan dengan AS. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup lebih tinggi, naik 564 poin atau 1,39%, mengakhiri minggu dengan tingkat kemenangan terpanjang sejak tahun 2004. Ini menunjukkan bahwa harapan untuk perjanjian perdagangan yang lebih baik dapat memberikan dampak positif bagi pasar dan masyarakat bisnis, meskipun kekhawatiran masih menghantui tentang terjadinya konflik lebih lanjut.
Kekhawatiran Sosial Akibat Kebijakan Deportasi
Di sisi lain, Para ahli hukum menyerukan perlindungan hak-hak anak warga negara AS yang terjebak dalam kebijakan deportasi yang keras yang dilaksanakan oleh Trump. Di seluruh negeri, banyak komunitas membatalkan atau menunda acara budaya karena kecemasan akan penangkapan imigran tanpa dokumen. Banyak yang merasa tertekan, baik yang memiliki status hukum maupun tidak, dan ini menunjukkan dampak sosial signifikan akibat kebijakan imigrasi saat ini.
Dalam ringkasan, Presiden Trump berusaha meredakan kecemasan masyarakat tentang resesi ekonomi melalui pernyataan optimis mengenai jangka panjang ekonomi AS. Meskipun pasar saham menunjukkan tanda-tanda perbaikan, banyak kekhawatiran masih ada terkait kebijakan perdagangan dan dampaknya terhadap pebisnis. Pada saat yang sama, isu sosial muncul terkait kebijakan deportasi yang terus menyebabkan kecemasan di komunitas.