Sebagai platform utama untuk berbagi opini, pengguna TikTok, X, Facebook, dan Instagram di Amerika Serikat menunjukkan beragam cara dalam memahami dan membahas politik. Dengan adanya dukungan dari Pew-Knight Initiative, penelitian diadakan untuk menggali lebih dalam bagaimana orang-orang ini menyerap informasi politik serta bagaimana hal ini berpengaruh pada demokrasi. Analisis terbaru ini berdasarkan survei terhadap lebih dari 10.000 pengguna dewasa di AS dan membongkar isu-isu sensitif yang ada saat ini. Simak detail selengkapnya di bawah ini.
Dampak Sosial Media Terhadap Politik di AS
Dalam era sosial media yang terus berkembang, bagaimana masyarakat Amerika berinteraksi dengan politik di platform-platform seperti TikTok, X (sebelumnya Twitter), Facebook, dan Instagram menjadi pertanyaan penting untuk dijawab. Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh Pew Research Center, yang melibatkan lebih dari 10.000 pengguna internet dewasa di Amerika Serikat, penemuan menunjukkan bahwa tidak semua platform sosial media memiliki dampak yang sama ketika berbicara soal konten politik. Secara khusus, banyak yang mendapati pengalaman mereka berbeda tergantung pada platform yang mereka gunakan.
X Menjadi Platform Terfavorit untuk Politik
Pew Research Center mengungkapkan bahwa X adalah platform paling utama bagi pengguna yang ingin mengikuti perkembangan politik. Survei menemukan bahwa 59% pengguna X menyatakan bahwa salah satu alasan utama mereka menggunakan platform tersebut adalah untuk memperhatikan isu-isu politik. Angka ini sangat kontras dengan TikTok, di mana hanya 36% pengguna yang nyatanya mencarinya untuk alasan serupa. Di Facebook dan Instagram, angka tersebut rata-rata hanya 26%. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi konten politik sangat bervariasi di antara platform-platform ini, dengan X sebagai yang paling menarik perhatian untuk isu-isu tersebut.
Hiburan sebagai Alasan Dominan di TikTok
Namun, pengguna TikTok lebih cenderung tertarik pada hiburan. Lebih dari 95% pengguna TikTok mengaku bahwa mereka berpartisipasi di platform ini karena sifatnya yang menghibur. Sebelum banyaknya konten politik muncul, platform ini lebih dikenal untuk video pendek kreatif dan lucu. Sedangkan untuk Facebook dan Instagram, alasan utama pengguna adalah untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga. Angka terkait TikTok menurun signifikan saat dibandingkan dengan X, dengan hanya 44% pengguna di TikTok yang menggunakan platform tersebut untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman, dan 33% di X.
Pandangan Pengguna tentang Dampak Terhadap Demokrasi
Persepsi mengenai dampak sosial media terhadap demokrasi juga menjadi bagian penting dari laporan ini. Tanpa diragukan lagi, pengalaman pengguna terhadap konten politik beragam. Untuk X, sekitar 38% pengguna percaya bahwa platform ini lebih banyak memberikan dampak positif bagi demokrasi, sementara 27% berpendapat sebaliknya. Menariknya, pandangan pengguna Republik telah berubah secara drastis, di mana dari 17% di 2021, angkanya melambung hingga 53% di tahun ini. Sebaliknya, keoptimisan untuk pengguna Demokrat telah menurun, dengan 39% menganggap bahwa platform ini lebih banyak dampak negatifnya.
Impak Platform Terhadap Demokrasi Mari Dipertanyakan
Sementara itu, untuk Facebook, Instagram, dan TikTok, sebagian besar pengguna mereka percaya bahwa platform ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap demokrasi. Lebih dari 50% pengguna Instagram mengklaim bahwa konten yang mereka lihat tidak memengaruhi politik. Sebaliknya, 31% pengguna Facebook beranggapan bahwa lebih banyak konten yang memperburuk situasi politik ketimbang meningkatkan pemahaman publik. Keresahan akan keberadaan berita palsu di platform-platform ini terus menjadi perhatian utama, terutama menjelang pemilihan presiden 2024 mendatang, di mana isu ini akan semakin mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh perusahaan-perusahaan besar ini.
Frekuensi Melihat dan Berbagi Konten Politik
Politik di platform sosial media dapat dibilang terbagi. Walaupun X mendominasi dalam hal konten politik yang bisa dilihat, pengguna TikTok, Facebook, dan Instagram juga menemukan konten politik saat mereka menjelajah. Faktanya, 74% pengguna X melaporkan pernah melihat konten politik, sementara 52% pengguna Facebook dan 45% pengguna TikTok juga mengaku mengalami hal yang sama. Namun, mereka jauh lebih jarang berbagi konten politik. Hanya 14% pengguna X yang membagikan lebih banyak konten terkait politik, sementara pada platform lain, hanya sekitar 10% berbagi hal yang sama.
Apa tujuan dari survei Pew Research Center ini?
Pew Research Center melakukan survei untuk memahami bagaimana pengguna sosial media, seperti TikTok, X, Facebook, dan Instagram, berinteraksi dengan konten politik. Hasil survei diambil dari 10,287 pengguna internet dewasa di Amerika dari 18 hingga 24 Maret 2024.
Platform mana yang paling banyak digunakan untuk berita politik?
X adalah platform yang paling banyak digunakan untuk mengikuti berita politik. Sebanyak 59% pengguna X memanfaatkan platform ini untuk politik, jauh lebih tinggi dibandingkan TikTok, Facebook, dan Instagram.
Mengapa orang lebih memilih TikTok dibandingkan dengan platform lain untuk politik?
Pengguna TikTok pada umumnya lebih mencari hiburan ketimbang konten politik. Sekitar 95% pengguna TikTok menyatakan mereka menggunakan aplikasi tersebut untuk hiburan.
Apakah pandangan pengguna Republik dan Demokrat sama terhadap platform sosial media?
Hasil survei menunjukkan bahwa pandangan pengguna Republik dan Demokrat berbeda. Pengguna Republik cenderung melihat X sebagai platform yang baik untuk demokrasi, sementara sebagian besar pengguna Demokrat memiliki pandangan lebih skeptis.
Apakah pengguna merasa bebas untuk mengekspresikan pandangan politik di platform sosial media?
Lebih dari 70% pengguna X dan TikTok merasa nyaman mengekspresikan pandangan politiknya, namun terjadi rasa skeptis di antara pengguna Facebook dan Instagram, terutama dari kalangan pengguna Republik.