- Donald Trump mengklaim Panama membebankan biaya tinggi bagi kapal AS.
- Trump menuduh Panama mengizinkan tentara China mengontrol kanal.
- Sikap skeptis dalam Partai Republik mengenai kontrol Panama masih ada.
Trump Mengklaim Biaya Kanal Panama Terlalu Tinggi
Pernyataan Presiden terpilih Donald J. Trump baru-baru ini mengenai saluran strategis, Kanal Panama, memicu reaksi keras dari banyak pihak. Dalam pidatonya, Trump menuduh pemerintah Panama membiarkan tentara China menguasai jalur pengiriman tersebut, sambil mengklaim bahwa mereka membebankan biaya yang sangat tinggi kepada kapal-kapal Amerika. Tuduhan ini dipandang tidak berdasar dan mencerminkan ketidakpahaman yang lebih dalam tentang sejarah perjanjian yang dibuat pada tahun 1978, yang menetapkan netralitas permanen terhadap saluran tersebut.
Keputusan Kontrol Kanal Panama Di Masa Lalu
Di tengah momen perayaan Natal, Trump tidak segan-segan untuk mengekspresikan rasa frustasinya melalui media sosial. Ia mengucapkan selamat Natal kepada “para prajurit hebat dari China” dan mengeklaim bahwa Amerika Serikat menghabiskan miliaran dolar untuk pemeliharaan Kanal Panama namun tidak memiliki suara dalam pengelolaannya. Hal ini memperlihatkan ketidakpuasan Trump terhadap kesepakatan yang dibuat di masa lalu, saat Amerika Serikat harus menyerahkan kontrol kanal kepada Panama pada akhir tahun 1999, berkat perjanjian di era Presiden Jimmy Carter.
Pandangan Partai Republik Mengenai Kanal Panama
Sejumlah anggota Partai Republik masih menunjukkan skepticism terhadap penyerahan kontrol kanal kepada Panama. Banyak dari mereka bersikeras agar Amerika Serikat seharusnya menjadi ‘pemilik sah’ kanal tersebut. Bahkan, mantan Presiden Ronald Reagan sempat mengemukakan pandangan tersebut, menggugah semangat pendukungnya dengan pernyataan tegas bahwa Amerikalah yang membangun dan membayar untuk kanal itu. Hal ini menunjukkan bahwa ini bukanlah isu baru, melainkan sudah ada di benak politikus selama bertahun-tahun.
Sebagai kesimpulan, ancaman Trump untuk mengambil kembali kontrol atas Kanal Panama mencerminkan ketidakpuasan mendalam terhadap perjanjian yang mengatur kanal tersebut. Pernyataan yang berlebihan mengenai dugaan tentara China dan biaya tinggi bagi kapal AS menunjukkan ketidakpahaman terkait sejarah dan kesepakatan. Diskursus ini mengisyaratkan bahwa pertanyaan mengenai keperluan kontrol atas kanal masih terus bergulir dalam politik Partai Republik.